Mata Pelajaran : Akuntansi
Standar Kompetensi :
Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Kompetensi Dasar : Menyiapkan Proses Penyusunan
Laporan Keuangan
5.
Buku Besar Umum & Buku Besar Pembantu
6. Kertas Kerja Perusahaan Dagang
5. Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu
Pada perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak, penyusunan
sistem pencatatan yang mampu menjangkau dan mengawasi jalannya operasi sangat
diperlukan. Buku besar merupakan bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan.
Buku besar akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun di
dalam perusahaan.
Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua yaitu: buku besar umum
dan buku besar pembantu. Buku besar umum akan memuat data-data akuntansi secara
garis besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari buku besar umum.
Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang dagang dan buku besar
utang dagang.
Antara buku besar umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus
dicocokkan apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun
buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika ada perbedaan harus
segera ditentukan saldo mana yang benar di antara keduanya.
A.
Pengertian buku besar pembantu
Di antara saldo akun-akun yang ada
dalam buku besar, beberapa di antaranya ada yang perlu diperinci lebih lanjut.
Dalam pembukuan perusahaan dagang, akun-akun yang dimaksud , antara lain:
a. Akun piutang dagang.
b. Akun persediaan barang dagang.
c. Akun tanah dan bangunan.
d. Akun barang-barang inventaris toko.
e. Akun barang-barang inventaris
kantor.
f. Akun utang dagang.
B.
Macam-macam buku pembantu untuk perusahaan
dagang.
a.
Buku besar pembantu
piutang (buku piutang).
b.
Buku besar pembantu utang
(buku utang).
c.
Buku besar pembantu
persediaan (buku persediaan).
· Metode pembukuan persediaan barang dagang.
1. Metode fisik/periodik, saldo akun persediaan barang dagang sejak awal
periode hingga akhir periode (sebelum penyesuaian) akan selalu sama dengan
persediaan barang dagang pada awal periode. Oleh karena saldo akun persediaan
barang dagang selalu sama maka tidak perlu dibuatkan buku pembantu persediaan.
2. Metode perpetual/permanen, saldo aku persediaan barang dagang akan
berubah-ubahsesuai dengan perubahan barang dagang yang terjadi di gudang. Oleh
karen akun persediaan barang dagang saldonya beruba-ubah maka perlu dibuatkan
buku pembantu persediaan.
· Cara menghitung harga pokok persediaan
a. Metode FIFO (first in first out)/ metode MPKP (masuk pertama keluar pertama)
b. Metode LIFO (last in first out)/ metode MTKP (masuk terkhir keluar pertama).
c. Metode average/rata-rata. Menurut metode ini kuantitas persediaan yang ada
dinilai berdasarkan rata-rata dari harga pembelian per unit barang dagangan
tersebut.
Link buku besar pembantu dan cara
menghitung harga pokok persediaan
6. Kertas Kerja Perusahaan Dagang
1. Pada awal data neraca saldo dicatat pada lajur nomor, nama akun, dan
saldo.
2. Data neraca saldo masing-masing dianalisa. Jika ada data neraca saldo
yang perlu disesuaikan, penyesuaiannya dicantumkan pada lajur penyesuaian.
3. Setelah seluruh data penyesuaain dicatat, saldo setiap akun dihitung
kembali dan hasilnya dicantumkan pada lajur neraca lajur neraca saldo penyesuaian.
4. Selanjutnya, saldo (setelah penyesuaian) akun-akun riil dicantumkan pada
lajur neraca, sebaliknya saldo (setelah penyesuaian) akun-akun nominal
dicantumkan pada lajur laba rugi dan kertas kerja diselesaiakan.
Contoh:
Kolom
Kertas Kerja
No
|
Nama Akun
|
Neraca saldo
|
Penyesuaian
|
Nrc. Saldo peny
|
L/R
|
Neraca
|
|||||
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar