Selasa, 10 April 2012

Menyiapkan Proses Penyusunan Laporan Keuangan 3


Mata Pelajaran                   : Akuntansi
Standar Kompetensi          : Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Kompetensi Dasar              : Menyiapkan Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Materi                        : 1.Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang
                                      2. Klasifikasi Akun-Akun Pada PerusahaanDagang
                                      3. Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal
                                      4. Macam dan Bentuk Jurnal Khusus
                                      5. Buku Besar Umum & Buku Besar Pembantu
                                      6. Kertas Kerja Perusahaan Dagang

5. Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu
Pada perusahaan skala besar dan transaksi yang sangat banyak, penyusunan sistem pencatatan yang mampu menjangkau dan mengawasi jalannya operasi sangat diperlukan. Buku besar merupakan bagian siklus akuntansi yang harus dilakukan. Buku besar akan memberikan informasi mengenai saldo-saldo dari akun-akun di dalam perusahaan.
Karena kompleksitasnya maka buku besar dibagi dua yaitu: buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum akan memuat data-data akuntansi secara garis besar, sedang buku besar pembantu memuat rincian dari buku besar umum. Buku besar pembantu ada dua yaitu: buku besar piutang dagang dan buku besar utang dagang.
Antara buku besar umum dan buku besar pembantu pada setiap bulan harus dicocokkan apakah keduanya menunjukkan saldo yang sama. Saldo akun buku besar harus sama dengan saldo akun pembantunya. Jika ada perbedaan harus
segera ditentukan saldo mana yang benar di antara keduanya.
       A.   Pengertian buku besar pembantu
Di antara saldo akun-akun yang ada dalam buku besar, beberapa di antaranya ada yang perlu diperinci lebih lanjut. Dalam pembukuan perusahaan dagang, akun-akun yang dimaksud , antara lain:
                   a.    Akun piutang dagang.
                   b.    Akun persediaan barang dagang.
                   c.    Akun tanah dan bangunan.
                   d.    Akun barang-barang inventaris toko.
                   e.     Akun barang-barang inventaris kantor.
                   f.     Akun utang dagang.

         B.   Macam-macam buku pembantu untuk perusahaan dagang.
a.    Buku besar pembantu piutang (buku piutang).
b.    Buku besar pembantu utang (buku utang).
c.    Buku besar pembantu persediaan (buku persediaan).
         ·      Metode pembukuan persediaan barang dagang.
        1.    Metode fisik/periodik, saldo akun persediaan barang dagang sejak awal periode hingga akhir periode (sebelum penyesuaian) akan selalu sama dengan persediaan barang dagang pada awal periode. Oleh karena saldo akun persediaan barang dagang selalu sama maka tidak perlu dibuatkan buku pembantu persediaan.
         2.    Metode perpetual/permanen, saldo aku persediaan barang dagang akan berubah-ubahsesuai dengan perubahan barang dagang yang terjadi di gudang. Oleh karen akun persediaan barang dagang saldonya beruba-ubah maka perlu dibuatkan buku pembantu persediaan.

          ·      Cara menghitung harga pokok persediaan
a.    Metode FIFO (first in first out)/ metode MPKP (masuk pertama keluar pertama)
b.    Metode LIFO (last in first out)/ metode MTKP (masuk terkhir keluar pertama).
c.    Metode average/rata-rata. Menurut metode ini kuantitas persediaan yang ada dinilai berdasarkan rata-rata dari harga pembelian per unit barang dagangan tersebut.
Link buku besar pembantu dan cara menghitung harga pokok persediaan

6.    Kertas Kerja Perusahaan Dagang
          1.    Pada awal data neraca saldo dicatat pada lajur nomor, nama akun, dan saldo.
          2.    Data neraca saldo masing-masing dianalisa. Jika ada data neraca saldo yang perlu disesuaikan, penyesuaiannya dicantumkan pada lajur penyesuaian.
          3.    Setelah seluruh data penyesuaain dicatat, saldo setiap akun dihitung kembali dan hasilnya dicantumkan pada lajur neraca lajur neraca saldo penyesuaian.
          4.    Selanjutnya, saldo (setelah penyesuaian) akun-akun riil dicantumkan pada lajur neraca, sebaliknya saldo (setelah penyesuaian) akun-akun nominal dicantumkan pada lajur laba rugi dan kertas kerja diselesaiakan.
Contoh:
Kolom Kertas Kerja
No
Nama Akun
Neraca saldo
Penyesuaian
Nrc. Saldo peny
L/R
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K

















































Tidak ada komentar: