Mario Teguh Star Point 1
Gagal melakukan hal-hal besar itu
tetap lebih terhormat
daripada berhasil melakukan hal-hal
kecil
Orang-orang yang gagal melakukan
hal-hal yang besar
sudah pasti berhasil melakukan
hal-hal kecil
Orang-orang yang mengambil
tantangan-tantangan besar dalam hidup
Selalu mempunyai kesempatan dua kali
yang lebih baik
satu untuk betul-betul berhasil
atau kedua gagal dengan sangat
terhormat
Janganlah kita menjadi pribadi yang
gagal untuk urusan-urusan yang kecil
lalu mengeluh bahwa hidup ini tidak
fair
Ambillah tantangan yang lebih besar,
gigitlah lebih besar daripada
kemampuan mengunyah
Sehingga gagalpun kita tetap
dihormati.
Mario Teguh Star Point 2
Bila
Anda telah ada pada jalur karir yang tepat,
Anda akan tertinggal apabila Anda diam
Sehingga orang-orang yang sudah tahu dirinya berada dalam jalur yang tepat,
di tempat pekerjaan yang tepat, pada jabatan yang tepat,
pada dukungan sarana fasilitas yang tepat,
harus bergerak secepat mungkin
karena orang-orang yang berada dibelakang kita
sedang menambah kecepatan untuk melampui kita
Jadi janganlah bertenang diri,
karena kita sudah duduk dalam jabatan posisi yang baik
Karena justru orang-orang yang sudah berada pada posisi yang baik
dibelakangnya berdiri orang-orang berencana menggantinya
Secepatnya Anda ada di sebuah jalur,
secepat itu juga Anda harus bergerak maju.
Anda akan tertinggal apabila Anda diam
Sehingga orang-orang yang sudah tahu dirinya berada dalam jalur yang tepat,
di tempat pekerjaan yang tepat, pada jabatan yang tepat,
pada dukungan sarana fasilitas yang tepat,
harus bergerak secepat mungkin
karena orang-orang yang berada dibelakang kita
sedang menambah kecepatan untuk melampui kita
Jadi janganlah bertenang diri,
karena kita sudah duduk dalam jabatan posisi yang baik
Karena justru orang-orang yang sudah berada pada posisi yang baik
dibelakangnya berdiri orang-orang berencana menggantinya
Secepatnya Anda ada di sebuah jalur,
secepat itu juga Anda harus bergerak maju.
Mario Teguh Star Point
Penyesalan memang datangnya selalu
di akhir, setelah kita menyadari apa yang telah kita lakukan sebelumnya tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Terkadang kita larut dalam
penyesalan tersebut dan menyalahkan diri kita, menghukum diri kita atas
kesalahan yang terjadi.
Di atas semuanya itu akan lebih baik
lagi bila kita menyesal sebentar dan kemudian kembali bersemangat untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan sebelumnya.
Bagaimana kita
bisa melupakan masalah,
karena masalahnya adalah melupakan masalah?
Pada orang-orang yang lebih tertarik kepada penderitaan,
orang-orang yang lebih tertarik kepada menghukum dirinya sendiri,
memang akan bergelimang dalam kesalahan-kesalahan masa lalu.
Pada orang yang memberikan ijin kepada dirinya
untuk melangkah kepada hal-hal baru
selalu menghilangkan hambatan-hambatan yang berbentuk penyesalan,
hal-hal yang berbentuk perendahan pada diri sendiri,
karena keberhasilan kita di masa depan
jauh lebih penting daripada kegagalan kita di masa lalu.
karena masalahnya adalah melupakan masalah?
Pada orang-orang yang lebih tertarik kepada penderitaan,
orang-orang yang lebih tertarik kepada menghukum dirinya sendiri,
memang akan bergelimang dalam kesalahan-kesalahan masa lalu.
Pada orang yang memberikan ijin kepada dirinya
untuk melangkah kepada hal-hal baru
selalu menghilangkan hambatan-hambatan yang berbentuk penyesalan,
hal-hal yang berbentuk perendahan pada diri sendiri,
karena keberhasilan kita di masa depan
jauh lebih penting daripada kegagalan kita di masa lalu.
10 Resap Sukses Bangsa Jepang
1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang
adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450
jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris
(1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).
Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari,
sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang
bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan
yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh
dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut
termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, professor juga
biasa pulang malam (tepatnya pagi), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan.
Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang.
Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya
kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai.
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun
bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi
ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke
dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi
para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa
gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP
yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena
malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada
mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan.
Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap
keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk
nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di
stasiun-stasiun, mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap
lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah
menjadi kesepakatan umum.
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam
keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang
kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran
dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam
19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa
supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar
setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang
rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah para ibu rumah tangga yang
rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih
murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan
karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk
bepergian. Termasuk saya dulu sempat berpikir kenapa pemanas ruangan
menggunakan minyak tanah yang merepotkan masih digandrungi, padahal sudah cukup
dengan AC yang ada mode dingin dan panas. Alasannya ternyata satu, minyak tanah
lebih murah daripada listrik. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke
kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya.
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah
perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di
Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.
Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini
mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima
fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan
bidang garapan (core business) perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh
nyata. Hofu dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal dengan penduduk
yang terlalu padat. Loyalitas penduduk untuk tetap bertahan (tidak pergi ke
luar kota) dan punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan malam
akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan modern. Bahkan saat ini kota
industri terbaik dengan produksi kendaraan mencapai 160.000 per tahun.
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang
mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam
bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang
mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan
oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang
berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk
yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada
masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan
jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda
empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi
ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan
kendaraan yang lebih cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif lebih
murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan lebih hemat bahan bakar.
Perusahaan Matsushita Electric yang dulu terkenal dengan sebutan “maneshita”
(peniru) punya legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi dan ide
dari seorang engineernya bernama Ikuko Tanaka yang berinisiatif untuk meniru
teknik pembuatan roti dari sheef di Osaka International Hotel, menghasilkan
karya mesin pembuat roti (home bakery) bermerk Matsushita yang terkenal itu.
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa
yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran
Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal
dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat
beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak
membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara,
biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain
termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi,
maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di tahun
1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah
perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo.
Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah
berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur
dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih
mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi
kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan
orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara
lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik
bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai
diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan
saya akan kupas lebih jauh tentang ini.
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan
masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak
maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri,
banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang
mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah
baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan
menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas
masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga
didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa
inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku
asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan
dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa
Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
Saya biasa membeli buku literatur terjemahan bahasa Jepang karena harganya
lebih murah daripada buku asli (bahasa inggris).
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi
kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil
pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini
tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga
seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.
Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada
anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor
Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang
professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut
dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus
dibicarakan dalam “rin-gi”.
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri.
Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di
Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan
makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang
menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa
perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri.
Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya
kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University
mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti
mereka kembalikan di bulan berikutnya.
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak
membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang
sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya
minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda
di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak
malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari
berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus
hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena ”hai” belum tentu “ya”
bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di
Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah,
tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya.
Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak
yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih
bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang
tertinggi di dunia.
Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa
saya rangkumkan. Bangsa Indonesia punya hampir semua resep orang Jepang diatas,
hanya mungkin kita belum mengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswa Indonesia
termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkan mahasiswa Jepang. Orang Indonesia
juga memenangkan berbagai award berlevel internasional. Saya yakin ada faktor
“non-teknis” yang membuat Indonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi.
Mari kita bersama mencari solusi untuk berbagai permasalahan republik ini. Dan
terakhir kita harus tetap mau belajar dan menerima kebaikan dari siapapun juga.
Meredam
Letupan Emosi Dengan Cepat
By: paryaningsih
Luapan emosi dan rasa marah kadang
membuat kita merasa gundah dan gusar berkepanjangan. Keadaan yang tidak nyaman
ini hanya dapat diatasi jika saja kita tahu cara untuk meredam letupan emosi
dengan cepat, sehingga kita dapat segera lepas dari situasi ini. Tunda dulu
bantuan profesional untuk mengatasinya, dan cobalah tips berikut:
5 detik
Ketika darah Anda naik karena emosi,
segera kepalkan kedua telapak tangan saat mengambil napas dan buka kepalan
tersebut saat menghembuskan napas.
10 detik
Tarik napas sambil mengangkat bahu
Anda tinggi-tinggi dan tahan. Turunkan bahu perlahan saat menghembuskan napas.
Saat menurunkan bahu rasakan bahwa Anda melepas semua beban yang ada di pundak
Anda.
30 detik
Kombinasikan gerakan kepala ke kanan
dan ke kiri untuk merilekskan otot pada tungkai leher. Lakukan gerakan mudah
ini saat Anda merasa kesal dan emosi.
45 detik
Duduklah di kursi, pejamkan mata dan
tempelkan telapak kaki di lantai. Bayangkan Andalah yang mengatur seluruh hidup
Anda, kemudian katakan “Stop!” sambil menghentakkan kaki Anda, yang Artinya
Anda harus segera menghentikan kemarahan sekarang juga. Kemudian ambil napas
dalam dan hembuskan.
60 detik
Ingatlah 25
kata-kata positif yang mendeskiripsikan diri Anda. Misalnya setia, tolerasi,
supel, murah hati, tidak mudah marah, rendah hati dan lain sebagainya. Tuliskan
kata-kata tersebut di selembar kertas dan tempelkan di tempat yang mudah Anda
lihat. Di kantor, Anda bisa menempelkannya di soft board depan meja kerja,
sementara di rumah tempelkan cermin meja rias Anda. Bila Anda sedang emosi,
lihat kembali kertas tersebut untuk mengingatkan bahwa diri Anda sangat
berharga.
Tidak
Ada Jalan Yang Rata Untuk Sukses
By: Andrie Wangso
Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua.
Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung".
Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan pemuda,
"Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Kalau saya memilih sebelah kiri?"
"Sebelah kiri melewati banyak bebatuan". setelah berpamitan dan mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.
"Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan". "Jalan sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?"
Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?"
"Jika aku memilih jalan sebelah kanan?"
"Sebelah kanan banyak semak berduri". Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si kakek.
Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil mendaki hingga ke puncak gunung"
Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu mengerti?"
Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai puncak gunung itu!" selamat berjuang!!!
Tidak ada jalan yang rata untuk sukses!
Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! tidak ada jalan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita inginkan pasti akan kandas ditengah jalan.
Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk tetap berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan.
Orang yang menghindari
kesalahan, tidak akan tumbuh.
Nikmatilah setiap proses kehidupan.
Orang lain adalah cermin.
Ada dua jenis : cermin baik dan buruk. Cermin buruk, sebaik apapun diri kita,
akan tetap memantulkan gambar diri yang bengkok. Itulah mengapa anda perlu
bergaul dengan lingkungan yang baik
Kebesaran orang bukan ditentukan oleh besar kecil tubuhnya,
melainkan besar kecil hatinya.
Tidak mungkin ada dua
benda dalam satu ruang. Pilih apa yang hendak anda masukkan ke hati anda :
kebaikan atau kejahatan?
Budi Pekerti adalah tindakan baik yang didasari oleh tujuan
yang baik. Tujuan kemanusiaan dari budi pekerti adalah agar anda berguna bagi
sesama.
Jika hidup dan matiku untuk
Tuhan, untuk saya apa? Anda dapat apa yang Tuhan miliki.
Penampilan terbaik dari
seseorang adalah penampilan yang mewakili hati yang baik.
Manusia terindah adalah
manusia yang bermanfaat untuk saudaranya.
Bagi pribadi yang tidak waspada dan tidak bersikap baik,
dia bahkan akan menipu dirinya sendiri di hadapan pribadi yang mulia dan jujur
kepadanya.
Segala yang kita lakukan
tidak ada yang tidak beresiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Ada beberapa
panduan menyikapi resiko.
* Resiko tidak seharusnya
membuat kita ciut nyali, namun tidak seharusnya juga menjadikan diri sebagai
orang yang tidak takut dosa.
* Memilih sebuah hubungan adalah menerima resiko, cerminan diri kita dapat dilihat dari perilakunya terhadap kita.
* Resiko seharusnya dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
* Berfokuslah pada apa yang berani kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan.
* Memilih sebuah hubungan adalah menerima resiko, cerminan diri kita dapat dilihat dari perilakunya terhadap kita.
* Resiko seharusnya dapat membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
* Berfokuslah pada apa yang berani kita lakukan, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan.
Jangan paksa orang untuk
berubah. Berubah itu sulit. Berkasih sayanglah.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.
Harus datang akhir dari
masa di mana orang mengambil keuntungan dari mengatakan dan melakukan yang
tidak jujur kepada kita dan kepada mereka yang kita cintai.
Inginkanlah yang mudah, tetapi jangan lupakan keharusan mu
untuk menjadi lebih kuat. Bukan pemberian yang mudah yang akan memudahkan hidup
mu, tetapi kemampuan yang menjadikan mu pantas bagi semua pemberian besar –
yang tidak mudah untuk didapat itu, yang akan menjadikan mu penegak kehidupan
yang berjaya.
Lebih mudah meneruskan apa adanya, walau pun tidak mudah
hidup dalam kesulitan. Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah, walau pun itu
untuk kebaikannya sendiri. Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang,
karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.
Tujuan hidup adalah sebuah
ketetapan yang mendasari semua rencana dan kerja kita, dan yang menjadi penjaga
arah perjalanan.
Kasih sayang itu sederhana.
Tetapi, tidak sederhana perannya dalam mencantikkan kehidupan kita. Marilah
kita mengikhlaskanlah diri untuk mengasihi pasangan kita sepenuhnya.
Jika kita sedang benar, jangan terlalu berani dan bila kita
sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan kita.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.
Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan.
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk
mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil.
Tinggalkanlah kesenangan
yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan
berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan.
Jangan menolak perubahan hanya karena kita takut kehilangan
yang telah dimiliki, karena dengannya kita merendahkan nilai yang bisa kita
capai melalui perubahan itu.
Kita tidak akan berhasil
menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama
kita. Kita akan disebut baru, hanya bila cara-cara kita baru.
Ketepatan sikap adalah
dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat,
dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap kita salah.
Orang lanjut usia yang
berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi
pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda.
Hanya orang takut yang bisa
berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila
merasa takut, kita akan punya kesempatan untuk bersikap berani.
Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan
memilih pikiran yang tepat. kita akan menjadi lebih damai bila yang kita
pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan.
Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang
kemudian kita dapat.
Seseorang yang menolak
memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti
orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan.
Bila
kita belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat kita, bakatilah apapun
pekerjaan kita sekarang. Kita akan tampil secemerlang yang berbakat.
Kita lebih menghormati
orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya
telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai.
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita
akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah
pintu menuju pengetahuan.
Jangan hanya menghindari
yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,kita akan bisa mencapai
yang terbaik dari yang mungkin kita capai.
Salah
satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Bila kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan
yang terbaik. Tetapi jika kita mengutamakan pelayanan yang baik, maka kitalah
yang akan dicari uang.
Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang
baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan saat muda.
Kekuatan terbesar yang mampu
mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan
menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Waktu, mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan
berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah
diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar