Sistem Pencatatan Persediaan
Ada dua sistem untuk mencatat
transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan barang dagang:
1.
Sistem
Periodik
Dalam sistem periodik (physical system),
pencatatan persediaan barang dagang hanya dilakukan pada akhir periode. Pembelian
dan penjualan dicatat dalam akun pembelian dan penjualan. Pengambilan barang
untuk keperluan pribadi dicatat akun prive dan akun penjualan disisi kredit
sebesar harga pokok.
2.
Sistem
Permanen
Dalam sistem permanen (perpetual
system), pencatatan atas persediaan barang dagang yang dilakukan secara
kontinyu atau terus menerus, yaitu setiap transaksi yang mempengaruhi
persediaan barang dagang dicatat kedalam akun persediaan barang dagang. Perhatikan
beberapa transaksi berikut ini:
a.
Pembelian Barang
Dagang
Pembelian barang dagang tidak
dicatat diakun persediaan barang dagang, tetapi disisi debit akun pembelian dan
disisi kredit akun utang usaha/kas. Akun pembelian digunakan untuk menampung
transaksi pembelian barang dagang, baik tunai maupun kredit. Misalnya:
1)
Tanggal 2
januari 2010 dibeli tunai dari PT. Aji Jaya barang dagangan Rp. 900.000,00
2)
Tanggal 8
januari 2010 dibeli secara kredit dari PT.Jaya Abadi, barang dagang senilai
Rp.1.500.000,00 (faktur no.21).
Transaksi tersebut dicatat dalam
jurnal:
Jan 2 Pembelian Rp.
1.900.000,-
Kas Rp. 1.900.000,-
8 Pembelian Rp.
1.500.000,-
Utang
Dagang Rp. 1.500.000,-
b.
Pembayaran Beban
Angkut Pembelian
Pembayaran beban angkut pembelian
dicatat disisi debit akun beban angkut pembelian dan disisi kredit akun kas. Missal
tanggal 10 januari 2010 dibayar beban angkut pembelian barang tanggal 8 januari
2010 senilai Rp.60.000,-. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal
Jan
10 Beban
angkut pembelian Rp. 60.000,-
Kas
Rp.
60.000,-
c.
Pengembalian
Barang yang Dibeli (Retur Pembelian)
Kadang-kadang barang yang dibeli
ada sebagian yang rusak atau mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Barang tersebut
biasanya dikembalikan kepada penjual. Akibatnya utang usaha berkurang atau
utang yang telah dibayar dikembalikan sebagian. Kejadian tersebut dicatat dalam
retur pembelian dan pengurangan harga disisi kredit atau utang usaha disisi
debit. Misalnya tanggal 12 januari 2010 dikirim kembali kepada PT.Jaya Abadi,
barang yang dibeli tanggal 8 januari 2010 senilai Rp. 100.000,-
Transaksi tersebut dicatat dalam
jurnal:
Jan
12 Utang
dagang Rp. 100.000,-
Retur pembelian Rp. 100.000,-
d.
Penjualan
Barang Dagang
Penjualan barang dagang dicatat
disisi debit akun kas/piutang usaha dan sisi kredit akun penjualan. Akun penjualan
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang, baik tunai maupun
kredit. Misalnya:
1)
Tanggal 15
januari 2010 dijual tunai kepada Fa.Sejati, barang dagang Rp. 800.000,-
2)
Tanggal 8
januari 2010 dijual secara kredit kepada Fa.Sejahtera barang dagang senilai Rp.
1.200.000,- (faktur no.004)
Transaksi tersebut dicatat dalam
jurnal:
Jan 15 Kas Rp.1.800.000,-
Penjualan
Rp.1.800.000,-
20 Piutang dagang Rp.1.200.000,-
Penjualan Rp.1.200.000,-
e.
Pembayaran Beban
Angkut Penjualan
Pembayaran beban angkut barang
yang dijual dicatat disisi akun beban angkut penjualan dan sisi kredit akun
kas. Misalnya, tanggal 24 januari 2010 dibayar beban angkut penjualan barang
tanggal 20 januari 2010 Rp. 50.000,00. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Jan 24 Beban
angkut penjualan Rp.50.000,-
Kas Rp.50.000,-
f.
Pengembalian
Barang yang Dijual
Kadang-kadang barang yang dijual
ada sebagian yang dikembalikan karena rusak atau karena mutunya kurang baik. Kejadian
tersebut akan dicatat pada sisi debit akun retur penjualan dan pengurangan
harga dan sisi kredit akun piutang usaha. Misalnya, tanggal 25 januari 2010
diterima kembali dari Fa.Sejahtera, barang yang dijual tanggal 20 januari 2010
senilai Rp.100.000,-. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal:
Jan 25 Retur
penjualan Rp.100.000,-
Piutang
dagang Rp.100.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar