Mapel:
Akuntansi
Standar Kompetensi:
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar:
Mencatat Transaksi / Dokumen ke dalam jurnal umum
Indikator Ketuntasan:
Menjurnal transaksi keuangan
TAHAP PENCATATAN SIKLUS
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A.
DEFINISI
DAN CIRI-CIRI PERUSAHAAN JASA
1. Pengertian
Perusahaan Jasa
ð adalah
perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi produk tidak berwujud dengan
tujuan mencari laba.
ð Contoh
perusahaan jasa : perusahaan jasa penerbangan, perusahaan jasa telekomunikasi,
perusahaan jasa pengacara, usaha reparasi mobil/motor (bengkel), usaha salon,
usaha foto copi, usaha digital printing, usaha pelayanan tiket, warnet, dll.
2. Perusahaan
Menurut Jenis Kegiatannya
ð Menurut
jenis kegiatannya, perusahaan dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa,
perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur.
3. Ciri-ciri
Perusahaan Jasa
ð Perusahaan
jasa tidak menawarkan produk yang jelas wujudnya
ð Sulit
untuk mengukur standar harga pada jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan
jasa
4. Proses
Akuntansi Perusahaan Jasa
ð Tahap
pencatatan, meliputi analisis transaksi dan bukti-bukti transaksi penjurnalan,
dan pemibdahbukuan (posting) dari jurnal ke akun-akun buku besar
ð Tahap
pengikhtisaran, meliputi kegiatan pengikhtisaran data transaksi secara
sistematis ke dalam neraca saldo sebagai bahan penyusunan laporan keuangan,
membuat jurnal penyesuaian, dan membuat kertas kerja (neraca lajur)
ð Tahap
pelaporan, merupakan kegiatan akhir proses akuntansi yang meliputi kegiatan
pembuatan laporan keuangan mengenai kondisi keuangan perusahaan seperti laporan
laba / rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan
B.
TRANSAKSI
KEUANGAN
Kegiatan akuntansi bermula dengan
terjadinya transaksi, baik itu transaksi intern maupun transaksi ekstern.
Transaksi ini perlu diidentifikasi dan diukur terlebih dahulu karena transaksi
tersebut mempengaruhi komposisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas perusahaan maka
perlu diadakan pencatatan dengan satuan nilai mata uang tertentu.
Secara umum transaksi yang sering
terjadi pada perusahaan jasa sekaligus merupakan sumber kegiatan akuntansi,
meliputi transaksi :
a. Pengeluaran
/ pembayaran uang
b. Penerimaan
/ pemasukan uang
c. Penjualan
/ penyerahan jasa
d. Pembelian
/ penerimaan barang/jasa
e. Lain-lain
(intern perusahaan)
1.
Macam-macam
Bukti Transaksi
Kegunaan
utama bukti transaksi adalah menyediakan bukti tertulis tentang transaksi yang
telah dilaksanakan, sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya
persengketaan di masa yang akan datang. Bukti transaksi umumnya dihasilkan dari
transaksi dengan pihak luar perusahaan tetapi ada juga bukti transaksi yang
diperoleh dari transaksi antar pihak di dalam perusahaan. Transaksi dengan
pihak di luar perusahaan disebut transaksi eksternal sedangkan transaksi antar
pihak di dalam perusahaan disebut transaksi internal.
a. Bukti
Transaksi Internal
ð Bukti
transaksi internal adalah transaksi yang terjadi dalam lingkungan perusahaan
sendiri.
ð Bukti
transaksi internal antara lain :
1) Memo
Antarbagian
ð Dibuat
oleh bagian-bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk kepentingan perusahaan
itu sendiri. Biasanya bukti ini digunakan sebagai dasar untuk pencatatan
selanjutnya.
ð Contoh
memo antarbagian
PT HARAPAN BARU
Jl. Pahlawan
Karangsuko, Trenggalek
Memo Antarbagian
|
Kepada
: Kepala Bagian
Dari
: Direksi keuangan
Isi:
Sesuai dengan keputusan Dewan Direksi, maka jumlah penghapusan mobil Toyota
Kijang Nomor AG 4290 YH untuk tahun buku yang berkahir per 31 Desember 2010
adalah 10% dari harga perolehannya, yaitu Rp50.000.000,00.
Trenggalek,
6 Oktober 2010
Direktur Keuangan
Richardo, S.E., Ak.
Dir. Keu
|
2) Memorial
post
ð Merupakan
bukti yang menunjukkan adanya keputusan, misalnya bagian penanggung jawab
perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
ð Contoh
memorial post
PT MULIA SEJAHTERA
Jl. Indonesia Raya,
Jakarta
Jakarta,
1 Desember 2010
MEMORIAL
POST
Diputuskan bahwa
perlengkapan toko selama bulan Desember terpakai Rp500.000,00 (lima ratus
ribu rupiah)
Bagian
Sarana
Fredy
Purwantoro
|
b. Bukti
Transaksi Eksternal
ð Bukti
transaksi eksternal adalah bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak
luar perusahaan.
ð Contoh
bukti transaksi eksternal :
1) Faktur
ð Faktur
adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh
pihak penjual dan diberikan kepada pihka pembeli.
ð Faktur
dibuat oleh penjual dan diserahkan kepada pihak pembeli bersama-sama dengan
barang yang dijual
ð Faktur
dibuat rangkap, lembar pertama (putih) merupakan bukti bagi penjual, lembar
kedua (kuning) merupakan bukti bagi pembeli, lembar ketiga (merah) digunakan
untuk arsip.
ð Contoh
faktur :
2) Kuitansi
ð Kuitansi
adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu
ð Kuitansi
dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada
pihak yang melakukan pembayaran
ð Bagi
perusahaan kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti pembayaran
(pengeluaran kas) kepada pihak yang bersangkutan sementara kuitansi yang
diserahkan kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan kas (uang) dari pihak
yang bersangkutan
ð Kuitansi
harus dibuat sekurang-kurangnya rangkap dua, lembar pertama (lembar asli) harus
dibubuhi materai sesuai ddngan ketentuan UU yang berlaku lembar tersebut
diserahkan kepada pihak pembayar sedangkan lembar kedua digunakan sebagai
sumber dan dokumen pencatatan akuntansi
ð Contoh
kuitansi :
3) Nota
Kredit
ð Merupakan
bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur
penjualan) atau pengurangan harga faktur karena barang sebgaian rusak atau
kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan
ð Contoh
nota kredit :
2.
Analisis
Bukti Transaksi
Bukti
transaksi dianalisis dengan memasukkannya ke dalam pos akun. Akun adalah tempat
mencatat transaksi yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan
kenaikan atau penurunan setiap jenis transaksi.
a.
Pengaruh Transaksi
Keuangan terhadap Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas
ð Pengaruh
transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi yaitu pengaruh terhadap aktiva,
kewajiban, dan ekuitas, meskipun berubah persamaan akuntansi masih tetap dalam
keadaan seimbang artinya jumlah aktiva masih tetap sama dengan sisi pasiva
(kewajiban ditambah ekuitas).
ð Setiap
terjadi transaksi keuangan dibuktikan dengan dokumen sumber sebelum dilakukan
pencatatan lebih lanjut, bukti pencatatan perlu dianalisis lebih dahulu.
ð Maksud
analisis bukti pencatatan ini untuk menetapkan :
§ Akun
apa saja yang terpengaruh oleh transaksi tersebut (aktiva, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan beban)
§ Transaksi
tersebut menambah ataukah mengurangi akun yang bersangkutan
§ Akibat
penambahan atau pengurangan itu, akun-akun yang bersangkutan harus didebit atau
dikredit
§ Berapa
jumlah pengaruh transaksi tersebut
b. Cara
Mendebit dan Mengkredit Akun Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban
ð Karena
adanya ketentuan debit dan kredit maka penambahan dan pengurangan yang terjadi
dalam akun dapat dinyatakan dalam debit atau kredit suatu akun
ð Sisi
debit tidak harus berarti adanya penambahan namun dapat pula berarti adanya
pengurangan, demikian juga sebaliknya dengan sisi kredit bisa penambahan
ataupun pengurangan tergantung akun apa yang terpengaruh. Dasar pemikiran yang
dipakai adalah persamaan akuntansi yaitu aktiva sama dengan penambahan
kewajiban dan ekuitas
AKUN
|
Debet
|
Kredit
|
Aktiva
|
+
|
-
|
Kewajiban
|
-
|
+
|
Ekuitas
|
-
|
+
|
Pendapatan
|
-
|
+
|
Beban
|
+
|
-
|
Bagaimana suatu transaksi dicatat ke
dalam akun dapat diperagakan seperti di bawah ini.
Transaksi 1 : Modal
Tuan Hartawan
menyetor uang pribadinya sebesar Rp5.000.000,00 sebagai modal awal untuk
mendirikan perusahaan.
Analisis
transaksi :
Setoran uang
pribadi Tuan Hartawan menyebabkan harta dan modal pemilik bertambah. Harta
berupa kas bertambah dan modal bertambah dengan jumlah yang sama.
Debet Kas Kredit
Okt 1 investasi
Rp5.000.000,00
|
|
Debet Modal
Hartawan Kredit
|
Okt 1 investasi Rp5.000.000,00
|
Transaksi 2 :
Sewa Toko
Pembayaran sewa
toko untuk enam bulan sebesar Rp1.200.000,00.
Analisis
transaksi :
Transaksi diatas
menyebabkan akun sewa dibayar dimuka bertambah atau didebet. Di lain pihak,
pembayaran tunai menyebabkan akun kas berkurang dikredit.
Sewa
dibayar dimuka
Okt 2 pembyrn sewa Rp1.200.000,00
|
|
Kas
|
Okt 2 pembyrn sewa Rp1.200.000,00
|
Untuk lebih memahami materi, klik link berikut
By. Permatasari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar